PERLAWANAN RAKYAT INDONESIA TERHADAP BANGSA BARAT


INDENTIFIKASI HAL – HAL YANG TERKAIT DENGAN BERBAGAI PERLAWANAN RAKYAT INDONESIA TERHADAP KEKUATAN BANGSA BARAT

 
No
Nama Perlawanan Rakyat
Terjadi
Faktor Penyebab terjadinya
Tokoh – tokoh
Musuh yang dilawan
Akhir Perlawanan
1
Ternate
1521 – 1575
1.        Portugis berusaha untuk melakukan monopili perdagangan
2.        Portugis ikut campur tangan dalam urusan pemerintahan
3.        Portugis bertindak sewenang – wenang dan menindas rakyat
4.        Portugis memandang rendah rakyat Ternate
1.    Sultan Tabarji ( Dajalo )
2.    Antonio Galvao
3.    Sultan Hairun
4.    Sultan Baabullah
Bangsa Portugis
Berkat kegigihan Sultan Baabullah pada tanggal 28 Desember 1575 Portugis dihalau keluar dari Maluku
2
Aceh
1513 – 1629
1.        Portugis merupakan saingan Aceh dalam perdagangan di kawasan selat Malaka
2.        Portugis ingin menyebarkan agama katholik yang tidak bias diterima Aceh sebagai kerajaan Islam
1.    Sultan Ali Mughayat Syah
2.    Sultan Alaudin Riayat Syah
3.    Sultan Iskandar Muda
Bangsa Portugis
Pada tahun 1629, Sultan Iskandar Muda melakukan serangan besar – besaran ke Malaka tetapi dapat digagalkan oleh Portugis
3
Demak
1511 – 1527
1.      Kedatangan Portugis ke Malaka mengacam kedudukan Demak sebagai kota pelabuhan
2.      Kedatangan Portugis ke Malaka mengacam kedudukan pedagang – pedagang Islam
1.    Katir dari Jepara
2.    Adipati Unus ( Pati Unus / Pangeran Sabrang Lor )
3.    Fatahillah
Bangsa Portugis
Fatahillah berhasil mengusir Portugis yang ingin bekerjasama dengan Kerajaan Hindu Pajajaran
4
Ternate
1605 – 1680
1.      Perlakuan VOC terhadap rakyat Ternate yang sangat kejam
2.      VOC mempraktekan monopoli dagang dengan system pelayaran Hongi dan ekstirpasi
1.     Kakiali  1635
2.     Telukabesi 1646
3.     Kaicil Saidi 1650 – 1680
4.     Sultan Ternate 1675
VOC
Perlawanan terhenti setelah Kakiali terbunuh VOC
Pada tahun1646 berhasil dipadamkan VOC
Pada tahun 1680 VOC berhasil menumpasnya

5
Tidore
1780
Penolakan Sultan Jamaludin untuk menyerahkan Seram Timur kepada VOC
Sultan Jamaludin
VOC
Pada tahun 1780 Sultan Jamaludin ditangkap dan diasingkan ke Batavia
1805
Pengangkatan sultan baru menimbulkan kemarahan putra sultan Jamaludin yang bernama sultan Nuku
Sultan Nuku
VOC
Pada tahun 1805 Sultan Nuku berhasil mengusir VOC dari Tidore. Kemudian diangkat menjadi sultan Tidore dengan gelar Sultan Syaifuddin
6
Mataram
1613 – 1645
1.     VOC tidak mau mengakui kekuasaan Mataram
2.     VOC merintangi cita – cita Sultan Agung
3.     VOC merintangi perdagangan Mataram dengan Malaka
Sultan Agung
VOC
Karena mengalami dua kali kegagalan, akhirnya Sultan Agung memutuskan untuk mengganti haluan politiknya dengan menjalankan blockade ekonomi terutama perdagangan beras yang menjadi monopoli VOC pada saat itu
1645  - 1667
Pengganti Sultan Agung yaitu Amangkurat I merupakan seorang raja yang lemah dan bertindak kejam, sewenang – wenang terhadap rakyat dan bersahabat dengan VOC
Trunojoyo ( bupati Madura )
Macan Wulung dari Madura Timur
Panembahan Romo dari Giri
Kraeng Galesung dan Monte Marano dari Bugis serta Raden Kajoran dari Bagelen
VOC
Amangkurat I melarikan diri ke Tegalarum dan digantikan Amangkurat II serta berhasil meredam perlawanan Trunojoyo dengan dibunuhnya Trunojoyo oleh Amangkurat II dengan bantuan VOC

1685 – 1706
Kebencian terhadap kesewenang – wenangan prajurit VOC.
Untung Suropati ( Adipati Wiranegara )
Kapten Tack
Herman de Wilde
Amangkurat III
VOC
Pada tahun 1706 Untung Suropat terbunuh pasukan VOC yang dipimpin Herman de Wilde
Amangkurat III melanjutkan perlawanan terhadap VOC, tetapi karena prajuritnya kalah kuat maka pada tahun 1707 ia ditangkap dan diasingkan ke Sri Langka
7
Kerajaan Banten
1651
VOC merebut Jayakarta pada tahun 1619
Sultan Ageng Tirtayasa
VOC
Sultan Ageng Tirtayasa dapat ditawan VOC
1750
Mengusir VOC dari Banten
Kiai Tapa
VOC
Dapat dipatahkan VOC 1752


Syech Yusuf
VOC
Perlawanan berakhir setelah pusat pertahanan syech Yusuf di Tongilis dapat direbut VOC
8
Kerajaan Makasar

VOC menuntut monopoli perdagangan di Makasar, tetapi ditolak akibatnya muncul beberapa kali ketegangan antara kedua belah pihak
Sultan Hasanuddin Karaeng Tallo Karaeng Popo Karaeng Karunrung
Cornelis Speelman  Kapitan Yonker
VOC
Pada tahun 1667 VOC dibawah pimpinan Kapitan Yonker berhasil mengalahkan Makasar.
Pada 18 November 1667, Sultan Hasanuddin dipaksa mendatangani Perjanjian Bongaya
9
Perang Aceh
1873 – 1904
1.       Belanda ingin menguasi Acah
2.       Letak Aceh sangat strategis
3.       Pelayaran Belanda di Selat Malaka sering diganggu oleh pelaut Acah
4.       Traklat Sumatera 1871 memberi peluang Belanda untuk menyerang Aceh
5.       Pada 22 Maret 1873, Komisasris Belanda, FN. Nieuwen Huysen menuntut agar Aceh mengakui kedaulatan pemerintah Kolonial Belanda namun ditolak oleh Sultan Mahmud Syah.
F.N. Nieuwen Huysen
Sultan Mahmud Syah
Panglima Polim
Teuku Cik Di Tiro
Cut Nyak Dien
Teuku Ibrahim
Teuku Leueng Bata
Teuku Tapa
Muhammad Dawud
Teuku Mad Amin
Cut Meutia
Cut Banta
Colonial Belanda
Pada tahun 1900 laskar Aceh mendapat tekananan dari Belanda melalui penyerangan dan kekejaman di luar batas kemanusiaan.
Pada 1899 Teuku Umar gugur dalam pertempuran sengit di Meulaboh
Pada 1903 Sultan Muhammad Dawud Syah dan Panglima Polim menyerah kepada Belanda.
9
Perang Banjar
1859 – 1863
1.       Belanda ingin menguasai daerah banjar yang banyak menghasilkan intan, emas, lada dan batubara.
2.       Belanda berusaha memaksakan monopoli perdagangan di Banjar
3.       Belanda ikut campur tangan dalam urusan intern Kerajaan Banjar
4.       Belanda mengumumkan penghapusan Kerajaan Banjar
Prabu Anom
Pangeran Hikayat
Pangeran Antasari

Kolonial Belanda
Kekuatan rakyat Banjar semakin melemah sejak wafatnya Pangeran Antasari ( 1862 ) serta tertangkapnya beberapa tokoh pimpinan.
10
Perang Jagaraga
1846 – 1906
1.       Berlakunya Hak Tawan Karang bagi raja – raja Bali
2.       Belanda menuntut supaya hak Tawan Karang dihapus, dan raja – raja di Bali mau mengakui kekuasaan Belanda di Bali serta mau melindungi perdagangan di Bali
Raja Buleleng
Jenderal Michiels
Kolonial Belanda
Pada 1849 Belanda kembali menyerang Benteng Jagaraga setelah mendapat bantuan pasukan dari Batavia. Serangan tersebut dibalas oleh rakyat Bali dengan ‘ Perang Puputan ‘
Setelah benteng Jagaraga jatuh, serangan diarahkan ke Klungkung, Karangasem dan Gianyar. Baru pada 1906 Belanda dapat menegakkan kekuasaannya di Bali.
11
Perang Padri
1821 – 1837
1.       Adanya pertentangan antara kaun Adat dengan kaum Padri
2.       Adanya Campur tangan Belanda untuk membantu kaum Padri
Haji Miskin
Haji Sumantik
Haji Piabang
Tuanku Imam Bonjol
Datuk Bandaro
Kolonial Belanda
Pada 25 Oktober 1833 Belanda mengajak Kaum Padri untuk berdamai dengan dikeluarkannya Plakat Panjang
Pada bulan Juni 1834 Belanda menyerang kaum Padri lagi.
Pada 21 September 1837 Benteng Bonjol jatuh ke tangan Belanda
Pada 28 Oktober 1837 Imam Bonjol ditangkap dan diasingkan ke Cianjur kemudian dipindahkan ke Minahasa.
12
Perang Diponegoro
1825 - 1830
1.       Sebab umum :
a)       Adanya kekecewaan dan kebencian kerabat istana terhadap tindakan Belanda yang makin intensif mencampuri urusan keratin
b)       Adanya kebencian rakyat pada umumnya dan para petani khususnya akibat tekanan pajak yang sangat memberatkan
c)       Adanya kekecewaan dari P. Diponegoro karena tidak diangkat menjadi pengganti raja melainkan hanya sebagai wali raja
2.       Rencana pembuatan jalan melalui makam leluhur P. Diponegoro yang terletak di Tegalrejo. Tanpa meminta ijin kepada P. Diponegoro, Belanda memasang patok – patok sebagai tanda akan dibangunnya jalan tersebut.
Pangeran Diponegoro
Kyai Mojo
Sentot Ali Basah Prawirodiorjo
Pangeran Mangkubumi
Surya Alam
Jenderal De Kock
Kolonial Belanda
Pada 1828 Kyai Mojo menyerah himgga pasukan P. Diponegoro melemah,
Disusul kemudian oleh Sentot Ali Basah, P. Mangkubumi dan putranya P. Dipokusumo juga menyerah.
Pada 28 aret 1830 diadakan perundingan di Magelang sebagai siasat belanda untuk menangkap P. Diponegoro.

13
Perang Tapanuli
1878 – 1907
1.       Belanda  menduduki wilayah Tapanuli dengan disertai penyebaran agama Nasrani secara paksa
2.       Belanda ingin mewujudkan “ Pax Neerlandica “, yaitu upaya mencapai perdamaian untuk melindungi kepentingan modal Belanda.
Hans Christoffel
Sisingamangaraja XII
Kolonial Belanda
Pada 17 Juni 1907, Sisingamangaraja XII tertembak dan gugur

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROPOSAL KEGIATAN PELATIHAN PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN KONTEKTUAL

Proposal Peningkatan Sarpra dan Mutu Pendidikan

MATERI LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OSIS