PENGGAGAS SERANGAN UMUM 1 MARET 1949


PENGGAGAS SERANGAN UMUM 1 MARET 1949
Sampai saat ini, permasalahan pokok tentang siapakah penggagas Serangan Umum 1 Maret 1949, belum juga bias dipastikan. Ada tiga tokoh sejarah yang mempunyai kemungkinan besar sebagai penggagas Serangan Umum 1 Maret 1949, yaitu :
1.      Sri Sultan Hamengku Buwono IX, selaku Menteri Negara dan pimpinan informal ( raja ) dari rakyat Mataram
2.      Letkol Soeharto, selaku Komandan Brigade 10, sekaligus Komandan Gerilya daerah Wehrkreise III Yogyakarta
3.      Kolonel Bambang Sugeng, selaku Panglima Divisi III
Pendapat terdahulu menyatakan penggagas Serangan Umum 1 Maret 1949 ialah Letkol Soeharto. Pendapat ini tertulis dalam buku Soeharto, Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya yang ditulis oleh G. Dwipayana dan Ramadhan KH. Dewasa ini, penemuan baru mengenai penggagas Serangan Umum 1 Maret 1949 sebetulnya adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Pendapat ini didasarkan pada rekaman wawancara Sri Sultan Hamengku Buwono IX dengan wartawan Radio BBC London pada tahun 1986. Dalam rekaman wawancara tersebut Sri Sultan Hamengku Buwono IX mengengkapkan latar belakang dan proses serangan umum 1 maret 1949. Pada akhir januari 1949, Sri Sultan melihat semangat rakyat semakin lemah. Sementara itu, sultan mendengar berita radio luar negeri bahwa Dewan Keamanan PBB pada awal maret 1949 akan melakukan sidang membahas soal persengketaan Indonesia – Belanda. Hal itulah yang menjadi alas an bagi sultan untuk melakukan serangan umum 1 maret 1949. Tujuannya : pertama, meningkatkan semangat dan harapan rakyat dan kedua, untuk menarik perhatian dunia bahwa Indonesia masih berdiri ( masih memiliki kekuatan ).
Rencana Serangan Umum 1 Maret 1949 ini disampaikan awal Februari 1949, melalui surat yang ditujukan kepada Jenderal Sudirman. Rencana sultan disetujui dan meminta agar Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Letkol Soeharto mengadakan pertemuan rahasia pada 14 Februari 1949. Pada pertemuan itu diputuskan Srangan Umum akan dilaksanakan 28 Februari 1949. Namun, rencana ini bocor dan akhirnya ditentukan pada 1 Maret 1949. Dengan demikian, Serangan Umum 1 Maret merupakan kerja sama antara sipil dan militer. Sumber : www.kompas.com; Kompas, 2 Maret 1999; Kompas 1 Maret 2000; Pikiran Rakyat, 11 Maret 2000; 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1977

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROPOSAL KEGIATAN PELATIHAN PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN KONTEKTUAL

Proposal Peningkatan Sarpra dan Mutu Pendidikan

MATERI LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OSIS